“Taka, twit ini benar?” Sejak bergabung di twitter, sudah lumayan banyak teman yang bertanya pada saya tentang rumor-rumor mengenai Jepang di twitter. Di antara twit-twit tersebut ada yang benar, ada yang tidak, dan ada juga yang membuat saya pusing (karena apa? Untuk alasannya, silakan baca artikel-artikel selanjutnya ya, teman-teman!). Bagaimanapun juga, ternyata banyak rumor mengenai Jepang berkembang di Twitter, dan twit-twit tersebut relatif sering di-Retweet.
Namun sayangnya, hampir semua twit tersebut tidak disertai rujukan apa pun. Meskipun memang ada pembatasan jumlah karakter sebagai salah satu alasannya, tetapi sepertinya para admin akun twitter seperti itu sama sekali tidak berniat membuktikan rumor-rumor yang sudah mereka twit selama ini (karena itu saya menyebutnya “rumor”). Jadi, wajar saja kalau teman-teman merasa bingung ketika melihat twit-twit tersebut: “apakah benar twit ini?”
Nah, untuk teman-teman yang merasa bingung, saya akan menjelaskan tentang rumor-rumor tersebut! Berikut ini beberapa contoh twit mengenai Jepang di twitter. Menerut teman-teman, apakah benar twit-twit di bawah ini?
Rumor-rumor mengenai Jepang di Twitter
[1] (198 RT / 17 Fav)
Tidak ada huruf "L" dlm pelafalan Bahasa Jepang, Bahasa Jepang mengganti pelafalan menjadi "R" utk kata-2 serapan yg mengandung huruf "L". -->Benar?
[2] (204 RT / 10 Fav)
Untuk menghentikan fenomena bunuh diri di Jepang, maka setiap keluarga yang anggotanya mati bunuh diri, dikenakan denda sebesar 100 juta Yen.-->Benar?
[3] (216 RT / 7 Fav)
Di Jepang kuno, ada kontes publik diadakan untuk mendengar siapa yang bisa kentut paling keras dan paling lama, itulah juaranya. -->Benar?
[4] (256 RT / 13 Fav)
Di Jepang ada hari khusus tempe, di mana pada satu hari tersebut seluruh masyarakat wajib memakan tempe.
[5] (184 RT / 7 Fav)
Di Jepang ada kompetisi makan tinja, silahkan google sendiri, admin tidak berani lampirkan foto
Hmm... benar nggak, ya?
(Bersambung)